properti indonesia

Properti Indonesia

Register dan pasang iklan hanya kurang dari 10 menit. Pastikan Anda sudah mempersiapkan foto-foto properti yang akan dijual. Selain foto, anda bisa menambahkan video, denah dan brosur untuk mengundang minat calon pembeli.

Pendopo.com

Berita Properti Pendopo.com

Pelemahan Rupiah Tidak Berpengaruh Pada Dunia Properti

Pelemahan Rupiah Tidak Berpengaruh Pada Dunia Properti

26 Aug 2015

Belakangan ini media digegerkan dengan semakin memburuknya perekonomian di Indonesia, khususnya dalam hal nilai tukar rupiah terhadap US dollar. Lambat laun, mata uang negara terus menurun dan melemah dibandingkan dengan US dollar dan bahkan pada Senin, 24 Agustus kemarin mencapai titik nadir hingga menembus angka Rp 14.000,00 untuk 1 US Dollar. Banyak sekali kalangan yang berkata bahwa pelemahan rupiah ini akan berdampak sangat buruk pada perekonomian nasional, termasuk diantaranya di dunia properti. Namun, salah satu pakar properti Jawa Tengah justru menuturkan hal yang berkebalikan.

MR Prijanto, Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) menuturkan bahwa pelemahan rupiah tidak akan berdampak banyak pada bisnis properti, khususnya pada harga rumah di area Jawa Tengah yang mana untuk rumah-rumah bagi kalangan menengah ke atas justru cenderung cukup stabil. Beliau menuturkan bahwa sekarang justru terjadi salah satu fenomena yang sangat menarik mengingat beberapa jenis bahan bangunan layaknya semen dan besi justru tidak mengalami kenaikan dan bahkan cenderung menurun, sangat kontras dengan banyaknya spekulasi bahwa harga dari sejumlah komoditi, khususnya barang impor yang akan mengalami kenaikan dengan sangat signifikan.

Stabilnya harga bahan bangunan tersebut membuat harga-harga rumah pun menjadi stabil dan cenderung sangat aman. Prijanto berkata bahwa, rumah-rumah dengan tipe kecil dengan tipe 36 dan luas tanah di bawah 90 meter persegi masih memiliki harga yang stabil sekitar Rp 250 juta hingga Rp 300 juta, namun, harga tersebut justru lebih disebabkan oleh tingginya harga tanah di area kota. Meskipun harga rumah tetap stabil, Prijanto sendiri mengiyakan jika daya beli rumah pun sedikit terkoreksi karena banyak sekali masyarakat yang kini justru memilih untuk wait and see sebelum melakukan pembelian rumah.